Terimakasih telah berkunjung kesini. Ini adalah blog seorang ibu dari anak laki-laki tampan bernama Mahesa Gilbert Pranafalih. Selamat membaca!!! mudah-mudahan ada hal yang dapat menginspirasi...
RSS

Senin, 28 Desember 2009

begini, begini, terus begini

saya sangat sadar dan sudah cukup tau dalam hidup itu semua memiliki kebalikan sebagai pembanding. Ada baik ada buruk, ada benar ada salah, ada menang ada kalah, ada suka ada duka, ada kaya ada miskin, ada hitam ada putih, ada hidup ada mati. Ada karena berdua, jika tidak ada yang dinamakan buruk mungkin baik juga tidak ada, jika tidak ada yang dinamakan kalah pasti menang juga tidak ada.

Ya ya ya...itulah separuh dari bagian kehidupan. Setuju? Sampaikah apa yang saya maksudkan? oh, mungkin belum sepenuhnya mengerti tentang tulisan saya di atas. Baiklah tidak apa-apa. Tidak wajib untuk di mengerti memang, cukup baca saja.

kenapa itu saya sebut separuh (bisa jadi lebih) dari bagian kehidupan, karena tanpa dua kata berlawanan itu hidup tidak akan punya kisah. Itulah asal muasal diciptakan hawa bagi adam. Ada laki-laki ada perempuan. Kemudian dari sana mengalirlah hidup melalui semua kata berdampingan.

Hidup itu adalah perputaran bebas. Tidak akan selamanya berada diatas atau sebaliknya. Tidak akan Baik terus baik, buruk terus buruk, menang terus menang, kalah terus kalah. Ah...tidak ada yang konsisten didunia ini, maksudnya dunia selalu menerima perubahan bukan? mungkin menerima perbaikan juga? Ya...dunia selau menerima, tapi manusia yang lebih banyak tidak bisa menerima apalagi mengaku. Menerima kekurangan, mengaku kesalahan, menerima kemenangan orang lain, mungkin (seringnya bahkan setiap kali) sulit. Paling sulit lagi mungkin menerima perubahan image orang. Orang yang berubah dari buruk menjadi baik.

Sabtu, 26 Desember 2009

i'm coming uas multimedia.....

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sebelum panjang lebar saya mau kenalin diri dulu...bukan sebagai seorang ibu beranak satu, tapi sebagai mahasiswi pendidikan matematika UPI yang hampir kadaluarsa, hehe...
yang terhormat dosen dan pengajarku...
Pak Heri, Pak Suhendra, dan tidak lupa Pak Fadhil....

dengan senang hati dan bersungguh-sungguh saya...
Nama : Pratiwi Purnamasiswi
NIM   : 050501
akan berusaha mengerjakan tugas uas dengan sebaik-baiknya yang saya mampu.
(kaya surat pernyataan apa gt yach?lanjut...)
sekiranya bapak berkenan melihat, mempertimbangkan, dan menilai hasil pekerjaan yang nanti akan sy buat sebagai tugas akhir.


Terimakasih,
untuk ilmu yang bapak berikan. mungkin dapat bermaanfaat bagi sy kedepan juga mudah-mudahan hasil pekerjaan sy (yang baru akan sy kerjakan) layak dan dapat terpakai oleh khalayak...

nb:
1.sebenarnya sy msh mau belajar banyak lg tentang cara membuat berbagai macam multimedia interaktif tidak hanya dgn media flash sj.... tapi sayang kuliah keburu berakhir...(sedih deh...)

2.sebenernya blog ini blog pribadi (yang sudah ada sebelum ada tugas UAS) yang sy tebengi untuk mengerjakan tugas karena takut ribet mengelola dua blog...(gapapa kan pak? bapak baik deh...hehehe...)

Jumat, 25 Desember 2009

gilaku sewaktu2 dapat menggalinya kembali

menyesal selalu iseng
menyesal membuka yang tidak perlu lagi di buka
menyesal mencari lagi yang tidak perlu di cari
menyesal merasa kesal

ampun..ampun..ampun TUHAN!

mesti ku sebut apakah ini?
apakah ini jalan?
tapi jalan menuju kemana?
menuju penyesalan yang muncul kembali?
menuju dendam yang tanpa henti?
menuju emosi yang semakin meninggi?
astaghfirullah...

untuk apalagi?
Tuhan apa yang Engkau maksudkan dengan hari in?

bukankah dulu ini sudah berakhir?
bukankah dulu ini sudah ku ikhlaskan?
bukankah dulu ini sudah ku relakan?
bukankah ini adalah perjanjian batin ku?

aku baru sadar tenyata aku belum sepenuhnya menganggap ini selesai
aku baru sadar tenyata aku belum sepenuhnya ikhlas
aku baru sadar ternyata aku belum sepenuhnya rela
aku baru sadar ini hanya perjanjian seorang manusia bergender wanita labil

Tuhan aku hanya minta lindungilah aku setiap detik!
Ambillah dendamku...
rebutlah amarahku...
Buanglah semua rasa itu, jika mungkin kau kirimlah ke dunia yang kau sembunyikan
hingga aku tak mungkin menemukannya kembali
karna ini tak cukup hanya dikubur
karna gilaku sewaktu2 dapat menggalinya kembali

ingin rasanya menghilang sekejap untuk lupa!



tidak ada yang tidak beruntung, mungkin

bukankah saya lebih beruntung dari seorang anak pemulung?
Anak pemulung yang saya lihat kemarin siang menjelang sore saat matahari tergulung oleh kawanan awan mendung.Dia menggelayut erat diketiak ibunya dengan baju lusuh yang entah kapan terakhir kali di ganti.

bukankah saya lebih beruntung dari sorang anak penjual cireng mentah?
menjual cireng sampai hari larut kala seorang anak kecil lain sebayanya tidak mau tidur karena sedang ngambek merengek dibelikan mainan baru. tapi dia bisa minta apa pada ibunya?
saya yang keluar dari toko swalayan malam itu, yang juga sibuk menjinjing belanjaan penuh di kedua tangan melihat muka memelas dengan kedua bahu memangul keranjang yang masih terisi penuh cireng mentah yang mungkin sepertiga berat badannya.

mmm...masih juga saya suka mengeluh. Padahal kurang beruntung apa saya? cukup makan, cukup kerja, cukup sekolah, jasmani lengkap. Toh semua telah ada pada ukuran pas yang di set oleh sang Pencipta. Mungkin itu yang sebenarnya ukuran sempurna dengan parameter dunia. Hanya kita yang kadang lupa menset juga hingga singkron, sebuah ukuran sempurna yang sama.

klo begitu mungkinkah tidak ada yang dinamakan tidak beruntung?
jadi, semua adalah beruntung?


mungkin...


Selasa, 22 Desember 2009

pemulung

kupikir hari ini akan terus pagi...
padahal itu hanya efek sebuah ketakutan, malam akan tetap kembali
kupikir semua cahaya itu selalu bersinar...
padahal suatu hari akan redup oleh waktu
kupikir hidup hanya sebuah putaran film dokumenter
padahal ini sebuah sinetron dengan tema monoton yang terus menerus
kupikir aku adalah pemain protagonisnya
padahal aku hanya seorang figuran dalam sebuah episode

aku tersekat oleh kacamataku sendiri

tapi tak apalah,
mungkin dunia ku hanya sebatas ini
biar aku mengitari dan menguasainya
satu putaran sempit saja
agar ku pegang semua kuncinya
sehingga dapat ku buang sebuah kunci ruangan usang itu
biarkan hanya terisi oleh laba-laba dan cicak,
mereka dan kelompoknya saja yang ku ijinkan menghuninya

tapi suatu hari seorang pemulung menemukan kunci itu,
aku tercekat, tidak pernah terpikir...
dia buka ruangan itu
dia acak-acak isinya yang sudah berantakan

aku jatuh tertunduk...
kenapa tidak sekalian saja kau bakar ruangan itu hey bapak pemulung
agar ketakutanku ikut terbakar bersama,
bercampur baur dengan arangnya yang abunya terbang bersama angin
saat itu juga aku kan pulih dengan segera

sebenarnya pemulung itu "kau" dan aku tidak mengerti!


Minggu, 13 Desember 2009

rindu saja, hanya rindu


rindu...
rindu saja...
bukan apa-apa...
cuma rindu...
rindu saja.

bukan pada orang, tapi pada keadaan.
keadaan yang tak perlu dimiliki, yang hanya melintas dan saya jadi bagiannya
saat itu saja, kemudian berlalu
dan saat ini saya hanya ingin melintasi keadaan itu,
cukup bagi saya, saya hanya rindu...

JANGAN BILANG "saya cuma manusia biasa", salah karena salah

aku cuma perempuan...ya perempuan saja...
perempuan yang adalah manusia...

manusia bergender perempuan tepatnya.
dengan kapasitas hati "terbatas" dan manajemen kalbu "pas-pasan"
aku cuma seperti manusia lain (mungkin) yg tidak mau di salahkan dgn mengatakan
"aku cuma manusia biasa yg tak luput dr kesalahan"
tapi sungguh aku tidak suka pernyataan itu.
seolah "manusia" adalah pembelaan, karena "manusia" dapat ditoleransi
tapi salah tetap salah bukan karena aku, kamu, dia, kita, mereka adalah "manusia"




Rabu, 25 November 2009

biarkan saja tetap seperti ini

jelaskan padaku isi hatimu
seberapa besar kau yakin padaku
untuk tetap bisa bertahan denganku
menjaga cinta ini
pertengkaran yang terjadi
seperti semua salahku


mengapa selalu aku yang mengalah
tak pernah kah kau berpikir
sedikit tentang hatiku
mengapa ku yang harus selalu mengalah
pantaskah hatiku
masih bisa bersamamu 

-selalu mengalah (seventeen) -

Alunan mp3 serak yang sering aku dengar sekaligus mewakili apa yang aku rasakan waktu itu, tiba-tiba membuat aku serta merta melow sekaligus merasa ga nyaman.
udara  malam yang nampaknya seirama dengan hatiku yang juga dingin tanpa toleransi membuat aku merasa tolol karena menjadi murung dengan seketika.
Aku ada diambang waras. Jiwaku sakit, ragaku melemah, hatiku merapuh. Pantaskah?
Bolehkah aku menangis? Mungkin tidak mesti ada butiran-butiran tangis lagi yang menunjukan bahwa betapa lemahnya aku sebagai seorang perempuan. Aku benci mesti menangis untuk keadaan lalu yang membuat aku merasa tidak berarti dan pernah merasa telalu bodoh.

Perih, pernah merasa tersanjung.
Perih, pernah merasa menjadi segalanya.

Kamu tahu?
Aku telah hapus rasa yang setiap orang sanjung. Aku telah hapus bagaimana rasanya tergantung.
Aku telah hapus rasa yang setiap orang ingin. Aku telah hapus sebuah rasa yakin.
Aku telah hapus setiap celah cahaya. Aku telah terlanjur tak percaya.

Kamu tahu kenapa?
Itu caraku, caraku untuk tetap berjalan seperti biasa...

Aku kembali lg ke masa itu. Dimana aku memilih kalah dari pada rugi.
Rugi dalam kamusku adalah memuja, mengejar, memohon, merengek.
Aku tidak suka menawar untuk sebuah nilai rugi.

Karena itu aku menjadi seorang yang paling keras hingga detik ini. Aku lebih memilih mundur daripada terus menjadi sebuah bayangan maya yang takkan pernah jadi nyata disana. Kuputuskan membangun kenyataanku sendiri bersama tokoh agung yang kuyakini dalam kepalaku . Katakanlah dia sebuah nurani.dan aku menjadi pengikutnya. Aku sering kali lelah, tapi setiap fase hidup yang terjadi adalah keadaan yang paling sempurna yang berjalan sesuai sekenario Tuhan. Walaupun insting manusiaku yang selalu ingin mengutuk setiap penyesalan masih tetap ada. Tapi, aku sedang belajar ikhlas menerima bahwa ini adalah keadaan paling sempurna yang telah diciptakan untukku.

Sekalipun aku punya kesempatan kembali ke masa itu, aku tidak akan pernah berusaha mencoba mengubah apapun. Toh hari ini dibangun oleh masa lalu, dan masa depan dibangun oleh hari ini dan aku tidak merasa ada yang salah dengan hari ini. Jadi, biarkan saja tidak ada yang perlu diubah.

Aku tidak minta apapun pada Tuhan kecuali rasa tenang dalam menghadapi setiap tikungan tajam.



Selasa, 24 November 2009

saya tidak suka berada di tengah

mungkin hampir semua orang mengharapkan masa depan yang indah,
tapi saya tidak.

karena...
indah tidak selalu baik
indah tidak selalu yang kita butuhkan
indah tidak selalu berakhir menyenangkan

saya tidak ingin sesuatu yang indah tapi saya selalu mengusahakan untuk segala yang baik.

tapi kenaifan seringkali membuat saya sulit

karena...

saya suka KANAN atau KIRI

saya suka HITAM atau PUTIH
saya suka IYA atau TIDAK

saya tidak suka DIANTARA

saya tidak suka ABU-ABU
saya tidak suka IYA TAPI TIDAK





bodoh karena tidak mencoba mengerti

mungkin hidupku ini terlalu naif
mungkin hatiku ini terlalu kaku
mungkin lidahku ini terlalu jujur
mungkinkah aku "bodoh" karena ini?

salahkah menjadi naif?
salahkah terlahir dengan hati yang kaku?
salahkah berusaha selalu jujur?
salahkah dengan apa yang ada pada diriku?

Tiba-tiba ada suara yang terdengar entah suara siapa, yang munculnya dari kepalaku....
"Ya...kamu bodoh dengan apa yang dirimu pahami dan itu membuat mu salah..."
Begitu kira-kira kata suara itu.

Aku diam...
Diam karena tidak mengerti.
Aku berusaha berbicara dengan suara itu, "Hey..kenapa? Apa yang membuat aku mejadi bodoh dan salah?"
Suara itu,"kenaifan & kekakuanmu membuat kamu tidak tahu kapan saatnya jujur & kapan saatnya diam."

Aku cuma diam.
Karena tetap tidak mengerti.