tag:blogger.com,1999:blog-30824256677559619472023-11-16T09:05:11.811-06:00Cerita untuk Falih...dongeng dari sebuah kenyataan hidup...Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.comBlogger48125tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-22160223980876658192016-07-08T22:57:00.003-05:002016-07-08T23:08:24.712-05:00Lagi-lagi Cinta....Iya...Aku Cinta Kamu...Bulan Maret lalu galau...kini cerita cintaku sudah lain lagi...<br />
Sejak lama aku mengaguminya tapi tidak pernah berharap terlalu jauh karena dia memang jauh di UK. Sampai akhirnya dia pindah ke Bangkok, Thailand tahun lalu, kami masih saja tidak pernah membahas soal masa depan. Aku sendiri terlalu takut memulainya. Sampai kemudian ada orang lain yang mendekatiku (yang membuat aku galau maret lalu), sejujurnya aku ragu tapi aku mencoba membuka hati, tapi ternyata dia tidak seserius yang aku pikir. Aku kembali lagi pada pujaan hatiku yang tinggal di Bangkok. Kebetulan aku memiliki kesempatan ke Bangkok akhir Mei lalu. Akhirnya kami bertemu. Nampaknya kami memang tertarik satu sama lain.<br />
karena selama di Bangkok dia tidak bekerja, simpanan uangnya pun mulai menipis, masa tinggalnya di Bangkok tidak dia perpanjang lagi. Disaat yang sama aku tawari dia untuk datang ke Indonesia, aku memang mengundangnya untuk hanya sebatas berlibur disini, karna tidak ingin berpikir terlalu galau untuk hal yang terlalu jauh. Ternyata di saat yang sama pula ada yang menawari pekerjaan di Japan.<br />
Karena izin tinggal di japan lebih mudah dan dengan adanya tawaran pekerjaan akhirnya dia memutuskan untuk ke Jepang. Aku berfikir dari sudut yang positif kalau dia bisa menyambung hidupnya di Jepang, bekerja dan mendapat uang.Walaupun aku sebenarnya ragu dengan pekerjaan yang ditawarkan padanya. Hari ini mungkin hari ke-12 dia tinggal di Japan. Dan aku menyangsikan tentang bagaimana kelangsungan hidupnya disana. Dia tinggal di rumah Mr. Matsunaga, dan bekerja di tanah Mr. Matsunaga untuk mendapatkan makan dan tinggal gratis. Belum ada kabar juga tentang bagaimana pekerjaan yang temannya tawarkan. Sampai akhirnya aku beranikan diri untuk bertanyaa soal rencananya kedepan. Dia berpikir untuk kembali ke UK karena tidak yakin untuk stay di Japan. aku sedih tapi aku g mau nunjukin kalau aku sedih. Asia masih mungkin aku jangkau, sebenarnya UK pun mungkin saja. Tapi rasanya ga berani untuk membayangkannya. Jika dikaitkan dengan usia rasanya usiaku bukan lagi untuk menunggu, senin lalu usiaku genap 29 tahun. sudah cukup matang untuk seorang wanita membina sebuah rumah tangga. Tapi disisi lain ada bagian dari hatiku yang mengatakan aku yakin padanya, Aku ingin menunggu.<br />
Aku, kita memang tidak pernah tau apa yang akan terjadi ke depan...besok, minggu depan, bulan depan 2-3-4 bulan kedepan, tahun depan. mungkin akan ada harapan yang datang. Akan ada jalan yang mempermudah kami untuk bersatu. Semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik untuk kita berdua sayang...Aku berharap dan berdoa agar Tuhan mempersatukan kita. Amin.<br />
Dia seringkali berpikir untuk mengunjungiku, dan sangat memikirkan untuk menikahiku...<br />
tapi dia selalu bilang dia butuh uang. yaaa...tidak dipungkiri segalanya butuh biaya. walaupun aku tidak pernah menuntut apa-apa darinya tapi setidaknya mungkin dia memikirkan bagaimana membiayai hidupnya, Aku sendiri pikirannya sederhana, menikah saja dulu. yang lain-lain nanti kita pikirkan, hehe... walalupun sebenernya tidak seperti itu. Tapi dalam Islam di percayai kalau menikah itu akan membuka pintu rejeki...dengan catatan kita selalu berusaha mencari pintu-pintu rejeki itu...<br />
hari ini aku berdoa pada Tuhan untuk menggerakan hatimu semakin mendekat dengan ku dan selalu mencari cara untuk kita bersama. Aku sayang kamuuu... AlanFalih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-23362382489540102512016-03-18T07:34:00.003-05:002016-03-18T07:34:52.330-05:00Sudah kuputuskan bahwa aku akan selalu bahagiaCerita hidup itu memang tidak pernah bisa di tebak. Alhamdulillah perputaran hidup ini begitu cepat, Belum genap setahun aku berhenti mengajar...tapi hidupku rasanya sudah move on kalau dari segi finansial, lumayan bisa nabung dan jalan-jalan.<br />
Tapi lain cerita tentang kehidupan cintaku. Akhir tahun lalu aku masih sendiri, dan masih terus berusaha mencari...hehe...berawal dari iseng tadinya..antara yakin dan ga yakin, tapi karena kebaikan yang dia tunjukkan aku luluh juga, sekarang sepertinya hatiku sudah dia dapatkan. Penyakitku, masih sama, mungkin terlalu tergesa-gesa, dan aku over protective. Dari awal kami berkenalan selalu saja dipikiran ku tersirat, kalau aku menyangsikan hubungan ini, tentang usia kita yang terpaut 23 tahun, tentang dimana kami akan tinggal setelah menikah, bagaimana respon keluargaku tentang perbedaan usiaku dengan dia, bagai mana soal agama kami ketika menikah, bagaimana jika bayi di Thailand itu anaknya yang akan menjadi tanggungannya, dll. begitu banyak hal-hal yang terlintas di benaku tapi aku mencoba menepisnya. Soal usia, soal umur tidak ada yang tahu...menikah dengan yang muda belum tentu juga usianya panjang, begitu pikirku mematahkan kesangsian batinku mengenai usia. tentang respon keluargaku, aku pikir jika dia bersikap baik dan tanggung jawab mungkin usia tidak akan menjadi masalah oleh keluargaku, begitupun dengan penampilannya yang bertindik dan badan dipenuhi tato, Dan soal dimana nanti kami akan tinggal aku tidak pernah menemukan jawabnya, dia bekerja di OZ tapi kewarganegaraan NZ, yang terlintas dibenaku ya kita mungkin kita akan tinggal di Bali. murah untuk dia terbang ke Bali di banding ke bagian lain OZ. Dan mungkin sesekali aku ikut dengnnya ke OZ atau ke NZ. begitu bayanganku. begitu besar angan-angan indah ku, membayangkan hidup kami akan bahagia dengan anak-anak kami nanti. Hmmm...tapi sekarang entahlah...harapan-harapan itu seperti pupus dan meluntur seketika...begitu cepat mimpi ini berbelok haluan.<br />
Sepertinya belum genap 3 bulan usia hubungan kami, tapi banyak cerita dan aku seperti terbang seketika dan terhempas tiba-tiba. Selama berjalan 3 bulan ini dia membuat aku senang, itu yang membuatku menepis semua pikiran-pikiran negatif ku tentang dia. Ketika aku mulai merasa jatuh cinta, begitu cepatnya...sangat terasa perubahan dia walau sedikit, aku tau kami LDR mungkin chat terkadang bisa menjadi salah paham karena kita tidak bicara saling berhadapan. tapi, aku sangat sensitive soal ini, gaya bahasa, frequensi chat, cara dia menjawab...aku merasa ada yang lain. Salahnya aku. aku selalu mendesaknya dengan pertanyaan-pertanyaa yang aku selalu tidak puas dengan jawabannya. Mungkin lama kelamaan dia merasa risih, dan merasa aku tidak percaya. Tapi diluar rasa bersalahku tentang aku yang banyak bertanya, aku merasa ada hal yang dia sembunyikan. entah itu soal hubungannya di Thailand atau tentang perasaannya sendiri terhadap hubungan kita.<br />
Sampai akhirnya dia bilang dia ragu tentang bagai mana hubungan kita selanjutnya, dia bilang dia ingin lebih sering pulang ke NZ, dia tidak bisa memilih keduanya antara OZ-Indo dan OZ-NZ. dan dia juga masih menuggu hasil soal Bayi di Thailand. Dia bilang bukan ide yang bagus dulu dia merasa bisa memiliki hubungan dengan wanita dari beda negara, Aku tahu dia juga mungkin sedang berfikir ke depan tentang semuanya, dia juga mungkin seperti aku memikirkan banyak hal yang mungkin terjadi dan apa yang tidak mungkin. Tapi aku kecewa, mengapa dia begitu mudah menyerah setelah harapan-harapan itu dia yang membangunnya sendiri sehingga aku terbawa terbang. Mimpi yang indah dan keoptimisannya tentang hubungan kita dan masa depan. Mengapa dia berubah begitu cepat, mengatakanya langsung dan sangat menyakitiku. Perubahannya itu membuat aku merasa dipermainkan. membuat aku berfikir ini hanya permainnanya, Sejak awal dia memang tidak pernah bermaksud terlalu jauh denganku. Entahlah....terlalu menyakitkan utukku memikirkan kemungkinan itu. Dia tidak merespon telepon ku, tidak menjawab chatku. <br />
Setelah aku mengurung diri selama 3 hari ini dengan segala perasaanku yang kalut dan campur aduk. sedih, kecewa, marah, dan merasa bersalah mengapa aku sampai ada di kondisi ini. Aku sakit. Akhirnya aku bisa menerima jika dia merasa hubungan ini tidak bisa dilanjutkan jika dia memang memikirkan yang mugkin hampir sama denganku sejak awal. Tapi sungguh aku seperti di cabik ketika aku tahu dia masih saja membuka dating site tempat kita berkenalan, sementara dia tidak membalas chat ku. Apa maksudnya? Dia sedang mencari yang lain? Jadi benarkah dia memermainkanku? Soal yang diamkatakan tentang ide buruk untuk memiliki hubungan dengan wanita dari beda negara itu hanya alasannya untuk mengakhiri hubungan ini. Sungguh aku sangat tidak terima jika di kemudian hari kudapat dia bersama wanita asia/beda negara. Hmmm...yasudahlah aku sudah cukup menyiksa badanku 3 hari ini, mengurung diri dan kurang makan. Lebih baik aku mencari cara bagaimana membuat diriku ini bahagia, bagai mana membuat orang disekelilingku bahagia. bukan menghabiskan waktuku menyiksa diriku sendiri dengan kekecewan ini.<br />
Hidupku masih panjang kedepan, dan masih banyak hutangku untuk membehagiakan orang-orang disekitarku, masih banyak cita-citaku yang harus aku wujudkan. Aku harus move on secepatnya.<br />
Hidup ini hanya sebentar dan satu kali, jadi sudah kuputuskan bahwa aku akan selalu bahagia. :)Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-59495496258562561812016-02-24T22:46:00.001-06:002016-02-24T22:47:15.613-06:00menulis merupakan sebuah indikasi tingkat kegalauanku yang melampaui batas normal.<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pencerahan itu datang awal tahun lalu, Dari aku yang tidak tau apa-apa (dan sekarang masih tidak banyak tau) sampai menjadi sok tahu. Dari aku yang tidak ada kerjaan atau kurang kerjaan menjadi sok sibuk dan seolah-solah tidak punya waktu untuk sekedar menggalau. Dari aku yang hanya suka berekperimen membuat kue menjadi seorang penyuplai kue kecil-kecilan. Ya alur cerita hidupku berubah, Secara finansial aku lebih baik dari tahun sebelumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Skenario asli hidupku mungkin sudah terlalu seperti cerita sinetron dalam episode panjang mencapai klimaks cerita yang entah kapan memulai babak baru. Selama ini aku memang cengeng dan mudah menangis, Tapi aku tidak pernah menunjukan atau bahkan meminta orang lain untuk berbelas kasih. Bukan aku angkuh atas pertolongan orang, Hanya saja merasa tidak nyaman atas kekecewaan pada pengharapan terhadap orang lain. Itu hal yang paling aku hindari. Jadi, sebisa mungkin aku mengerjakan semuanya sendiri dan aku mampu. Aku tidak suka merengek untuk memohon.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
hmmmm.....2 paragraf itu aku tulis sekitar 20 hari yang lalu (mungkin). Tanpa aku tahu apa yang akan terjadi saat ini. Hari dimana aku menulis paragraf itu, perasaanku campur aduk tapi masih relatif datar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berawal dari sebuah sms teror yang diterima suami tanteku yang isinya berkaitan dengan anakku, Falih. Aku tidak khawatir dengan isi smsnya, Tapi aku bingung dengan maksud dari sms itu. Hari berlalu dan sms itu datang lagi, kali ini terdapat namaku didalamnya yang seolah-olah dia sebagai seorang yang kenal dekat denganku. Aku semakin tidak mengerti apa maksudnya. Semakin bingung juga karena setelah meminta no telepon sang peneror itu pun tak pernah di beri. dan tidak terpkirkan olehku siapa pengirimnya. Ya sudahlah... aku mencoba tidak peduli. Tidak mau ambil pusing, tapi sekarang kepalaku malah sering sakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti ada penyejuk ketika mamah datang ke Bandung, aku ceritakan semuanya. Ya...sudah bisa ditebak, Mamah tidak banyak komentar. Tapi setidaknya aku sudah menceritakan kebingunganku.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hari kelima mamah di Bandung dan akan pulang ke Bekasi esok harinya, tiba-tiba saja aku merasa begitu takut kesepian. Rasa ketakutan tentang rasa sepi begitu menyeramkan untukku sejak kecil. Kuputuskan untuk ikut ke Bekasi, ke rumah reotku yang berantakan dan entah masih layak huni atau tidak. Aku tidak peduli, Setidaknya aku tidak merasa kesepian. Tak disangka Falih ingin ikut, tumben sekali. Ku "iya" kan keinginan Falih untuk ikut. Aku senang. Malam sebelum kami berangkat begitu banyak harapan ku dan Falih, ingin jalan-jalan ke taman safari, taman mini, ragunan, atau kemanapun. Harapanku ini sebagai penyenang Falih, karna dia jarang sekali ke Bekasi. Tapi...aku sedang tidak punya uang, begitupun mamah. Hanya ada tiga lembar uang biru. Semua rekeningpun saldonya di batas limit. Sedih. Ya setidaknya berkumpul di Bekasi adalah penyenang meskipun kami tidak pergi kemana-mana. Esok paginya, kuterima broadcast via bbm yg isinya kalau honor pengganti transport supervisi siswa prakerin semester lalu bisa di ambil. Alhamdulillah, pikirku, ini untuk menambah ongkosku ke Bekasi. Ada saja jalan yang Allah berikan. Ya statusku hari itu (semingg u yang lalu) masih sebagai guru di sebuah SMK. Saat itu aku tidak pernah tahu apa yang terjadi hari ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rencanaku hanya 2 hari di Bekasi, tapi ternyata Falih ingin lebih lama. Dia ingin pulang hari Minggu. Aku tidak masalah, malah senang. keingnan Falih untuk jalan-jalan di ganti dengan mainan, dan Falih tetap senang. Dihari kedua, hari dimana seharusnya aku pulang ternyata handphone andalan kesayanganku hilang. Handphone yang mungkin posisinya seperti kekasih buat ku. Segalanya disana. Sumber uang, sumber pekerjaan, sumber cerita cinta, sumber hiburan dan mungkin bahkan sebagai sumber bahaya juga. Kekasih yang mungkin separuh jiwa ini (hahaha....). lemas tak bertenaga ketika aku menyadari kalau handphoneku hilang. bagaimana tidak, cuma hanphone yang menjadi hiburanku saat tidak ada pekerjaan. yang menghubungkan aku dengan teman-teman yang bisa aku ajak mengobrol,cerita tentang apapun tanpa suara tpi melalui beberapa aplikasi chat. yang membuat aku update dengan berita yang sedang heboh (pembunuhan Angeline), yang membuat aku mencari tau dan banyak membaca tentang apapun yang ingin aku cari tahu dengan account <i>google </i>kesayanganku. (malam sebelumya aku browsing tentang apa itu Syiah, yang membuat aku semakin pusing dan tidak mengerti tentang apa itu agama) Kembali lagi ke cerita handphone. Aku tidak pernah menyadari bagaimana kronologis hilangnya hp itu. aku tidak ingat kalau aku membawanya, tapi sepertinya dia jatuh dari saku celana pendekku saat aku dibonceng motor oleh adikku. Bingung, sedih begitu berlipat ganda karna aku sadar sedang tidak punya uang untuk membeli yang baru. Tapi mau bagaimana lagi, satu-satunya cara untuk melepaskan diri ini dari beban pikiran ya ikhlas. Hanya foto-foto kenangan sejak 2014 yang tidak terselamatkan. Ini bukan kali pertama aku keehilangan hp, akhir tahun lalupun aku kehilangan hp 1 x, dan powerbank 2x, juga kehilangan selembar uang seratus ribu yang terbang begitu saja dari saku celana yang sama saat aku kehilangan hp terakhir kmarin, ceroboh memang. Sempat terfikir untuk memback up segala foto di hp setelah kehilangan bb, tapi selalu malas. dan akhirnya semua kenangan dari foto-foto ditahun 2014 sebaian besar tidak terselamatkan. Pada akhirnya karna ketergantunganku yang akut, aku pindahkan semuan account chat dan segala jejaringsosialku ke tablet milik adikku, De Wanti, yang baik hati. Sehingga kehampaan dan kesedihanku sedikit terbayar. Ku lalui hari-hariku di bekasi hanya dirumah, tepatnya dikamar. Karena bagian lain dari rumah kami sudah seperti tempat umum, ya karna hari-hari biasa rumah ini adalah PAUD, jadi hanya tinggal tersisa satu kamar yang sedikit miliki privasi. Akirnya hari-hariku di Bekasi hanya dilalui di rumah. Tapi entah bagaimana aku merasa tenang walau semua serba apa adanya. Hanya saja Falih sering membuat anak Aa, Putra, menangis. membuat aku jadi kadang serba salah. Tapi itu hanya anak-anak tidak usah dijadikan masalah .<br />
<br />
<br />
*pertengahan tahun 2015*</div>
Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-32029848388725712642015-07-01T06:12:00.000-05:002015-07-01T06:15:01.017-05:00cerita lalu yang sudah berlaluaku terbelenggu dalam rekaan keterpaksaan yang palsu<br />
menunggu dunia menutup mata?<br />
aku tidak terlalu peduli bagaimana orang menatap<br />
pertanyaan langsung adalah yang tidak bersahabat<br />
tak mengapa berbisik tak terdengar<br />
itu urusan merekaFalih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-74783624699515458002015-07-01T06:09:00.001-05:002015-07-01T06:33:08.078-05:00Entah Kapan, Mengapa dan Dimanaketika hidup ini terlalu dinikmati...rasanya gelisah dan cemas itu dibutuhkan juga.<br />
untuk sedikit mengingatkan tentang kekurangan dan ketidakseimbangan yang selama ini tak pernah dihiraukan.<br />
mengakui kekurangan disertai tindakan untuk mengubahnya perlahan menjadi lebih baik, mungkin menjadi alternatif cara untuk hidup lebih bijaksana.<br />
<br />
bijaksana itu apa?<br />
bijaksana dalam kamusku adalah menyikapi dan menempatkan segala sesuatu sesuai tempat dan porsinya.Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-38948528898100445452015-07-01T06:07:00.002-05:002015-07-01T06:07:33.037-05:00Di akhir 2014Setahun lebih mungkin ku tinggalkan "rumah" ini seperti pergi beranjak ke "dunia" lain. Tapi ternyata aku kembali dengan kerinduan dan masih tetap sama, hampa.<br />
Duniaku memang berputar, lebih maju dari sebelumnya, tp belum lebih maju dari orang-orang.<br />
setahun kebelakang terjadi banyak perubahan sejarah cerita hidupku...<br />
Rumah Enin, di setiabudi di jual, tempat banyak kenangan masa kecil juga masa remajaku yang tertinggal disana, tidak semua indah, tapi dari sana cerita-cerita masakini ku tercipta.<br />
Aku mengijak tahun kedua mengajar di SMK, aku memulai usahaku kueku di dunia wedding. aku semakin belajar dunia WO (<i>wedding organizer</i>)<i>. </i>Hanya membantu temanku dan aku bukan siapa-siapa. Aku pindah ke rumah adik mamaku.<br />
Di penghujung tahun 2014 ini setidaknya aku menorehkan sedikit cerita, bagaimana perjalanan ini selalu membentuk dan mengubah pandanganku...terhadap dunia dan hidup ini.Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-3156889133204165572013-07-26T10:39:00.001-05:002013-07-26T10:44:15.809-05:00Berilah aku Hidayah-Mu di Ramadhan iniTuhan tak pernah memberikan ujian yang tak sanggup kita lewati.<br />
Beban lalu yang sempat membuatku buram, Diambil-Nya kembali karena aku sesungguhnya tak mampu.<br />
Alunan hidupku memang melambat, tapi bercahaya kembali.<br />
Tuhan...aku sadar Engkau menyayangi dan mengasihi kami.<br />
Mohon ajarilah aku menjadi lebih tenang dan bijaksana.<br />
Menjadi penyabar dan peduli sesama.<br />
Tuhan...bantu aku menjaga hati ini agar selalu husnudzon.<br />
Tuhan...lindungi putra hamba dari segala bahaya, dan keburukan.<br />
Tuhan...berilah hamba pendamping yang dapat menjadi <i><b>penuntun ke surga-Mu.</b></i>Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-88303859279486387332013-05-19T01:19:00.002-05:002013-05-19T01:19:45.109-05:00muramkabut itu datang lagi<br />
menutupi cahaya yang sebenarnya baru saja masuk menerangi<br />
ini sebenarnya asap yg berasal dari api yang disengaja<br />
dengan sadar menyulut dedaunan kering tanpa makna<br />
kemudian tiba-tiba padam menghilang<br />
seketika kotor oleh sisa-sisa abu<br />
bunga-bunga baru saja bermekaran menggoda lebah<br />
kemudian menjadi kusam, layu tertunduk<br />
<br />Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-88750824354528236782013-03-17T06:39:00.000-05:002013-07-26T10:45:18.669-05:00Falih tanggal 9 oktober 2012 berusia 3 tahun 9 bulan.<br />
Dia semakin tumbuh tinggi, pintar, kuat, dan tampan.<br />
Dan memiliki sifat yang sudah mulai terlihat yang mungkin menurun dari ku, yaitu keras.<br />
Yaa...ada yang bilang buah jatuh tak jauh dr pohonnya.<br />
Aku berdo'a semoga dia lebih banyak mewarisi sifat-sifat baikku saja...<br />
<br />
Aku sering kali menyikapi Falih seperti aku menyikapi anak yang lebih dewasa dari usianya.<br />
Dan aku rasa Falih memang lebih dewasa dari usianya di tambah Dia sehari-hari berada di lingkungan obrolan orang-orang dewasa.<br />
Jadi tidak heran juga ya kalo Dia sedikit "kokolot begog".<br />
<br />
Setiap orang tua selalu menginginkan anaknya lebih baik dari dirinya begitupun aku.<br />
Dan tak jarang juga aku begitu takut Dia terluka baik hati maupun fisiknya.<br />
Aku sering tak sadar ketika aku terlalu keras karena ketakutanku.<br />
Seperti kemarin saat Falih berlari-lari di Griya sunda, menuruni tangga dan ekskalator tanpa mau di pegangi...aku takut, aku parno...beberapa kecelakaan pernah menimpa anak-anak yang jatuh dan terjepit di ekskalator. Tak sadar aku mengekspresikan ketakutanku dengan marah. Aku takut terjadi apa-apa dengan Falih. Setiap kali aku marah, saat itu pula aku menyesal. Tapi aku juga tak mampu menyembunyikan rasa ketakutanku. Aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan Falih. Karena Falih adalah hartaku yang paling berharga. Dia separuh dari hidupku.<br />
<br />Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-26461814186599001202013-03-17T06:34:00.001-05:002013-07-26T10:49:51.499-05:00Aku Takut...Aku ingin merasakan perasaan ini lagi...<br />
Aku ingin merasakan dilindungi...<br />
Tapi aku takut sebelum merasakannya...<br />
takut kemudian merasa tergantung,<br />
takut kemudian merasa kehilangan,<br />
takut kemudian merasa kecewa,<br />
Aku TAKUT...<br />
sejak kecil aku memang seperti ini,<br />
selalu ketakutan setelah merasahan kebersamaan,<br />
selalu merasakan kesepian tiba-tiba setelah diperhatikan..<br />
Hingga usiaku sekarang 25 tahun dan telah memilikin Falih skarang...<br />
aku tetap merasakan ketakutan itu...<br />
<br />
Aku butuh dicintai dan mencintai, tapi aku takut....<br />
Falih...ibu minta maaf, ibu banyak salah sama Falih...<br />
<br />Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-25201468555543217722012-08-30T07:36:00.000-05:002013-07-26T10:47:46.014-05:00Aku ingin kau kelak menjadi penghuni tempat terindah<br />
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Falih anak ibu yang sekaligus harta yang tak ternilai milik ibu</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Anak pintar kebanggaan ibu...</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Anak manis kesayangan ibu...</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Anak yang lucu penghibur ibu....</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kebahagiaanmu adalah hal yang terpenting dan selalu aku usahakan</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Segalanya yang terbaik adalah hal yang selalu aku prioritaskan untukmu</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nak, Ibu tidak ingin apa-apa...</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ibu hanya ingin kau tau harus melangkah kemana menuju surga </span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">membawa orang-orang yang kau sayangi...</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan aku berdo</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">'a untuk menjadi bagian dari orang-orang itu.</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ikuti hati nuranimu, </span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Itu yang akan membuat mu tau apa yang akan membuatmu nyaman,</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Itu yang akan membuatmu selalu terhenti ketika akan melakukan hal yang tak sesuai,</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Itu yang akan membuatmu tidak akan pernah menjadi curang,</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Itu yang akan membuatmu selalu ingin melakukan hal terbaik yang kau mampu.</span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="font-size: 11px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nak, ibu hanya ingin kau menjadi penghuni tempat terindah dan teristimewa yang Tuhan ciptakan.</span></div>
Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-40673528359725543812012-05-03T03:00:00.001-05:002013-07-26T10:50:31.497-05:00Tiga kepribadianOrang dewasa itu sebenarnya tahu dan bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Tapi tidak semua orang dewasa mampu mengambil keputusan benar yang "terbaik". Pintar juga tidak lantas membuat orang dewasa selalu mampu mengambil keputusan yang "terbaik" untuk hidupnya. Hanya orang-orang yang bijaksana yang berani mengambil keputusan yang "benar" dan "terbaik" untuk dirinya dan orang lain di sekitarnya. Butuh rasa tanggung jawab berupa sikap konsisten dan konsekuen terhadap keputusan apa yang di ambil.<br />
<br />
Banyak orang dewasa yang kalah sama egonya (baca: malas) untuk memilih hal benar yang "terbaik", karena ga mau repot, ribet, dan ga bisa konsisten.<br />
<br />
Yaa..namanya hidup pasti akan selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan. Semua mesti melalui tahap memilih baik secara sadar maupun tidak sadar.<br />
<br />
Kesimpulannya orang dewasa (baca: penulis) kalah sama ego nya dan memanjakan kemalasannya.<br />
<br />
Jadi, cerita yang sebenarnya begini....<br />
Saya itu punya banyak rentetan teori dan list hal "benar" yang bisa dan sebenernya harus saya lakukan. Tapi saya malas memulainya. Bahkan saya tau 1 hal benar dan terbaik yang seharusnya saya lakukan, kerjakan dan segera selesaikan (baca: skripsi). OMG...tapi saya malas memulai...<br />
Dan bodohnya saya tahu kemalasan ini yang sebenarnya juga membuat saya gelisah...<br />
<br />
Dalam kepala selalu bergelut pikiran :<br />
"Heh, lu kapan mau beresin skripsi dan memulai segala kehidupkan yang berbeda? Mau nyia2in waktu sampe kapan? mau buang duit buat bayar kuliah yang didiemin sampe kapan? Apa udah ngerasa cukup sebagai orang yang pernah kuliah ampir 7 tahun tapi statusnya lulusan SMA? Mau sampe kapan lu manjain rasa males lu?"<br />
Dan sisi malas cuma jawab dengan enteng:<br />
"Nyantai ajalah hidup ini harus dinikmati"<br />
Dan sisi mumet jawab lagi:<br />
"Gw bosen mumet"<br />
<br />
Dan gw yang sekarang ga tau ada di sisi yang mana...<br />
<br />
kalo aja ini di istilahin kepribadian ganda, di sini ada 3 kepribadian.<br />
"si ambisius" "si males nyantai" dan yang lagi nulis lebih parah "si apatis"<br />
<br />
"si ambisius" sama "si males nyantei" terus ribut, ngotot2an. "si apatis".. cuma planga-plongo ajah membiarkan 2 kepribadian lainnya ribut. Bangun tidur, melongo, ngeles, balik, bgadang, tidur. bangun tidur, mlongo, ngeles, bgadang, tidur....terus aja begitu setiap hari saking apapatisnya sama apa yang sebenarnya sedang menjadi perdebatan dalam pikirannya.<br />
<br />
Padahal sebenarnya ini (baca: skripsi) adalah tiket menuju kehidupan baru yang berbeda.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-83849952911203579732012-04-20T11:45:00.003-05:002012-04-20T12:32:37.491-05:00Tuhan mungkinkah?<br />
<i>Pap, ada di mana? Disamping Tuhan? Gimana kabarnya, Pap? Dimensi kita udah beda, apa masih bisa aku tanya "sehat?"</i><br />
<br />
<br />
Udah berbulan-bulan aku mengganti segala macam kebiasaan menggalau dan melow. Ternyata ga juga jadi lebih baik. Aku sekarang malah jadi ga bisa tidur dibawah jam 12 malam, cuma bisa tidur setelah mata minta tidur dengan paksa.<br />
Tapi hari ini aku lagi kangen buat nge-<i>review</i> banyak hal yang pernah terjadi.<br />
Tapi seringkali ini membuat aku tanpa sadar kembali lagi bertanya "kenapa" dan aku ga suka.<br />
<br />
Kadang-kadang aku pengen bisa balik lagi jadi aku yang dulu, tapi bagaimanapun aku adalah yang sekarang lengkap dengan segala hal yang pernah dilalui.<br />
<br />
Setiap orang dalam hidup kita itu memiliki pengaruh yang kuat, terhadap segala keputusan kita dalam bersikap, berpikir, dan menilai. Mungkin aku baru sadar, Pap. Semua perubahan ini berawal saat aku kehilangan Bapak.<br />
Aku kehilangan orang yang benar-benar aku takuti. Yah, hal yang paling aku ingat tentang bapa adalah "takut" dan "galak". Jadi, dulu aku selalu bertahan untuk tidak melakukan hal apapun yang akan membuat aku merasa "takut". Bukan takut celaka, takut salah, tapi aku takut dimarahi. Mungkin ini seperti pengalaman yang tidak bagus. Aku dan mungkin semua orang tidak suka dan tidak mau di galakin dan ga mau merasa takut karena itu. Aku selalu berprinsip untuk melakukan hal sesuai dengan peraturan yang ada di sekolah atau dimanapun.<br />
<br />
Sekarang aku baru sadar aku butuh "takut" .Lihat Pap, aku tanpa bapak begitu keras kepala dan "terserah gw" sekarang. Aku ga pernah takut melakukan apapun, Pap, karena ga ada yang aku takutin, ga ada yang bisa marahin aku. Pap, mungkin dulu seharusya rasa "takut" ku tidak membuatku <i>kekeh</i> ingin menjauhi rumah dan pilih tinggal di Bandung.<br />
Itu sempat membuat aku mersa tertekan dan tidak nyaman. Jadi. aku begitu ngotot untuk SMA di Bandung.<br />
Mungkin sifat keras kepalaku bukan dibentuk dari pengalaman sepenuhnya, tapi bawaan lahir yang diperkuat dengan pengalaman.<br />
<br />
Dari kecil juga aku selalu merasa banyak hal yang harus aku lakukan sendiri tanpa bantuan. Kadang aku iri dengan temanku yang sering dibantu mengerjakan pekerjaan sekolah oleh ayah ato kakanya. tapi aku harus melakukannya sendiri. Bapak selalu bilang itu tugas aku bukan tugas Bapak. Emang bener sih, tapi entah kenapa itu menorehkan kekecewaan buat aku, Pap. Walaupun sebenarnya aku emang hampir selalu bisa melakukan semuanya sendiri. Kalaupun Bapak berpikir aku bisa kenapa sih Pap ga mau bantu aku sedikit ajah. Manjain aku seperti anak lain. Tapi sekarang aku merasa bersyukur dengan selalu dibiarkan mengerjakan apapun sendiri...sekarang aku mampu Pap mengusahakan sesuatunya sendiri. Aku ga pernah suka mengandalkan orang lain dalam hal apapun Pap.<br />
<br />
Pap, bisa kembali ga sebentar aja...seminggu?? Aku cuma mau mengubah segala macam kesanku sama Bapak. Aku dengar di hari bapak ga ada, semua teman kantor Bapak Begitu segan, hormat, dan sayang sama Bapak. Bapak begitu baik dimata mereka, begitupun di mata adik-adik Bapak (Om dan Tanteku). Terus kenapa aku ga dikasih kesempatan untuk memiliki kesan yang sama dengan mereka Pap? Kasih aku kesempatan, kasih aku waktu. Tuhan mungkinkah?<br />
<br />
<br />Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-1548507287798283862011-12-30T09:07:00.003-06:002015-07-01T06:11:42.791-05:00puber kembali, tapi entah cinta siapakalo orang lagi suka sama seseorang, dan bener2 suka...nampaknya ga ada yang bisa mengalihkan perhatiannya apapun itu (ini gw) *curhat.<br />
gw pikir ini masih ada hubungannya sama posting sebelumnya, kalo manusia itu cuma punya SATU HATI yang ga bisa dibagi-bagi.<br />
banyak lelaki dan banyak wanita di bumi ini luar biasa, tp kenapa ya ketika kita mengikatkan hati pada seseorang seolah-olah tidak memiliki pilihan lain saat itu. ini mungkin yang disebut CINTA BUTA.<br />
<br />
Cinta itu rasa yang muncul begitu saja, cinta itu memberi bukan menerima....<br />
tapi tetap saja dalam kamus gw tidak perlu ada CINTA ketika tak bisa memiliki.<br />
TIDAK PERLU terus mencintai jika tidak terbalas. tidak berarti cinta itu pamrih, tapi lebih ke bagaimana kau membuat hatimu tidak nyeri.<br />
<br />
tapi sekarang aku hanya sabar melihat, memerhatikan mu dari jauh<br />
sesekali memberikan perhatian sedikit...mendengar apapun yang kamu ceritakan<br />
aku hanya berusaha membuatmu tetap merasa nyaman<br />
dan berharap kau kelak akan rindu pada kenyamanan saat bersamaku.<br />
entahlah ini namnya apa ku blm tau,<br />
entah suka,<br />
entah, cinta,<br />
entah sayang.<br />
yang pasti aku ingin menjadi bagian dari hidupmu dan kita saling melengkapi.Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-46464348301649222212011-12-24T06:08:00.001-06:002011-12-29T23:18:08.987-06:00mengikat bukan terikat<i>dalam bis primajasa yang sedang meluncur menuju Bekasi...</i><br />
<i>dengan netbook dipangku #norak</i><br />
<i>tiba-tba pengen nulis ini...</i><br />
<br />
poligami...<br />
selingkuh...<br />
banyak pacar...<br />
hmm...manusia itu cuma punya hati satu...<br />
mungkin adil dapat diupayakan walaupun sulit<br />
tapi bagaimana urusan hati?<br />
dapatkan hati yang hanya satu ini dibagi-bagi?<br />
rasa-rasanya tidak bisa...<br />
<br />
ketika seseorang mengikat hatinya pada satu orang maka bukan hal mudah melepaskan orang itu pergi.<br />
karena dia sendiri yang mengikatnya, dan hanya dia sendiri yang dapat membuka ikatannya.<br />
dan ketka ia menemukan pemikat hati yang baru sesungguhnya dia telah meninggalkan hati yang lama<br />
jika dia masih bertahan pada yang lama, itu bukan karena hatiya yang masih tertinggal, tp karena sebatas alasan-alasan lainFalih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-38847439505066703402011-12-23T00:21:00.002-06:002011-12-23T04:54:21.535-06:00jiwaku bersama nurani dan ragaku tak pernah percayamenyimak,<br />
mengestimasi,<br />
menerka,<br />
sesekali mengerutkan kening,<br />
kemudian tertawa bersama,<br />
sambil terus berbicara saat itu pula membuat kesimpulan-kesimpulan sementara,<br />
aku tau akan menjadi bagaimana tapi tidak pernah percaya pada nurani,<br />
hingga hal tesebut benar terjadi,<br />
kemudian menyesal,<br />
karena alur indah seperti datang sekejap<br />
dan berlalu begitu saja berubah menjadi mimpi buruk<br />
padahal nurani adalah bisikan fitrah yg selalu menuntun ke arah putih di kanan,<br />
dan aku sangat tahu akan hal itu tapi tak mau percaya<br />
<br />
Tuhan menulis sekenario yang memiliki maksud dengan pesan tersirat<br />
pesan itu biasanya tak serta merta dirasakan saat itu juga<br />
waktu akan menuntun kita untuk membuka mata<br />
sehingga mengerti apa yang pernah terjadi<br />
tapi Tuhan...aku memaksa-Mu<br />
untuk memberikan pesan yang lebih dari apa yang ku cerna saat ini<br />
aku tak pernah bisa menunggu nanti<br />
aku lebih sering pergi berlalu<br />
tanpa menunggu untuk mengerti<br />
berpetualan lagi dengan pesan baru<br />
dan kemudian ini menumpuk menjadi bukit-bukit misteriFalih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-8779545925333933212011-12-19T07:29:00.000-06:002011-12-19T07:29:39.034-06:00peri dan tongkat sihirperlahan...setiap orang akan melihat aku "seutuhnya"<br />
kemudian aku tertawa lepas lalu berputar dengan cantik<br />
tapi seseorang merebut tongkat sihirku<br />
aku lumpuh, mereka tetap ber pikir ini baik?<br />
kalau iya, jelaskan kebaikan apa yang sebenarnya ada dan buatlah aku mengerti tentang ini<br />
karena seluruh pengalaman hidupku tak mampu mencerna dimana letak baiknya<br />
aku dengan segala sifat kerasku, tetap menginginkan tongkat sihir ajaib milikku<br />
bukan untuk terlihat sempurna,<br />
tapi aku dan tongkat sihirku adalah satu<br />
tidak ada yang bisa membuat tongat sihirku lebih lebih berarti dibandingkan akuFalih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-9259134969125994472011-12-18T20:52:00.001-06:002011-12-18T20:52:49.699-06:00Falih, ini ibu Falih, ibu Tiwiaku tertawa bukan untuk menutup luka tapi karena aku memang ingin menikmati segala yang aku lalui..<br />
mungkin beberapa saat terdiam,termenung,dan sedikit gelisah...bukan untuk bersedih...tapi sedang berfikir<br />
bagaimana cara membuat anakku terus bisa tertawa, dan tak kekurangan suatu apapunFalih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-47126041842822324332011-12-14T23:43:00.000-06:002011-12-14T23:43:46.085-06:00Aku mencintai-MuYa..Allah...Dzat yang paling Agung...<br />
Indah sekali Kau ciptakan rasa bahagia.<br />
Hingga seperti terbang.<br />
dan sungguh bijaksananya Kau cipatakan teguran-teguran.<br />
<br />
Aku mungkin bukan anak kesayangan-Mu, dengan tidak patuhnya aku.<br />
tapi sungguh Kau selalu marencanakan hal indah untuk hidupku.<br />
Aku malu pada-Mu tapi tak juga beranjak untuk pergi mendekat.<br />
dan aku tetap merasa cinta-Mu untukku tak pernah terhenti.<br />
<br />
Ya...Allah....Aku mencintai-MuFalih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-55851437376538442912011-11-29T21:05:00.000-06:002011-11-29T21:05:00.785-06:00kesanatak terikat...<br />
lepas...<br />
sangkar tak berpenghuni<br />
bergelantungan, siapa peduli<br />
menatap titik yang dekat, tapi tak teraih<br />
bukan aku tak mampu, tapi belum mau<br />
terus berjalan kedepan tapi bukan kesana<br />
lalu kemana?<br />
semua yang baik berjalan, begitupun aku<br />
tapi bukan itu<br />
sebentar...<br />
aku akan kesana<br />
waktu menunggu....Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-17579979074608792682011-11-22T22:15:00.000-06:002011-11-22T22:15:47.271-06:00kalo saya bilang cape, berarti saya mengeluh?tidak ada maksud untuk mengeluh dengan niat menggerutui hidup.<br />
hanya merefleksi diri...apa yang harus dibenahi agar saya tidak merasa terlalu lelah.<br />
mereka bertanya bagaimana skripsi saya, tp ko terus-terusan membuat saya semakin tidak punya waktu untuk fokus pada skripsi. jadi bingung. itu pertanyaan peduli atau basa-basi?<br />
ya udahlah, yang paling penting bagaimana caranya saya bisa sebijaksana mungkin menyikapi ini.<br />
hati kecil setiap orang sepertinya selalu punya niatan baik, begitupun saya.<br />
saya ingin bisa membantu orang disekeliling saya yang butuh bantuan, tp yang menjadi kelemahan saya adalah sy tidak terlalu pintar untuk bisa mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu. dan sering kali saya mengorbankan proiritas sy, sehingga apa yang seharusnya saya selesaikan dengan segera menjadi molor terus, karena saya keburu lelah. jika itu yang terjadi seringkali tidak ada yang bisa membantu saya. inilah...rasa tertekan yang menjadi akumulasinya.<br />
<br />
evaluasi diri...bahwa saya:<br />
kurang tegas?<br />
kurang disiplin?<br />
tidak bisa manage waktu?<br />
mungkin ada hal lain lagi?<br />
tell me please....Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-11495616305530951962011-11-22T21:07:00.003-06:002011-12-15T01:20:04.387-06:00Apapunlah namanya juga curhat, ga harus pake judul<div>(ini saya lg curhat yaa...lg nasehatin diri sendiri,bukan menggurui orang lain)</div><div><br />
</div>Hidup kalo terus menghitung antara untung dan rugi, apa akan ada orang yang ikhlas dalam setiap tindakannya? karena mau ngapa-ngapain pake timbangan...berat ke untung<br />
<div> ato berat ke rugi?</div><div>Yaa...manusia memang bukan malaikat, tp setidaknya (aku) belajar untuk tidak terlalu mempermasalahkan hal yang tidak prinsip untuk membebani pikiran. hidup berjalan ringan saja, syaratnya ikhlas...tidak memiliki keterpaksaan. Tidak mudah memang, tapi ini bagian dari pembiasaan. Bukan hanya taraf ekonomi saja kan yang mesti ditingkatkan, tapi kualitas hidup kita juga. </div><div>Ikhlas juga akan lbih indah sih ketika kita juga belajar ikhlas untuk lebih care sama sekeliling menekan keegoisan.</div><div>Jangan otak kritikus kita saja yang bekerja untuk menggagalkan niat kita berbuat baik sama orang yang (mungkin) tanpa disadari pernah menyinggung perasaan kita. Akan sulit memang menjadi terlalu perasa. Dunia seakan selalu menyinggung kita padahal mindset kita yg seharusnya di setting ulang. Hellloooo....nyantai aja kali.</div><div>Btw kenapa ya bodylanguage saya kadang suka memicu orang merespon sebaliknya tentang apa yang sedang saya pikirkan saat itu, saya menyadarinya tapi saya ga tau harus gimana.</div><div>Saya seringkali bisa menerka apa yang akan orang lain lakukan, tapi saya sedikitpun tidak bisa mengelak dari respon yang tidak saya inginkan yang sebenarnya beberapa waktu sebelumnya sudah saya perkirakan. </div><div>Aneh ya...</div><div>Contohnya tadi pagi:</div><div>saya bela-belain nyubuh kerumah om buat ngasihin tugas sepupu yang saya buatin dan dengan tidak biasa saya agak berlama-lama disana...maksud saya hanya mencoba lebih luwes,mengakrabkan diri...karena mungkin sebelumnya saya dianggap kaku dan apatis.Dengan senang hati ko saya melakukannya tanpa sedikitpun punya niat pamrih. Kemudiaan entah bagai mana tiba-tiba terlintas dalam benak saya, jangan-jangan dengan saya berlama-lama disini nanti disalah artikan sebagai nunggu imbalan. Saya jadi canggung mau pulang. takut kejadiannya seperti yang saya duga. Hmmm...benar saja, saya dikasih salam tempel pas saya pulang. Sifat manusia memang tidak ada yang tidak senang kalo di kasih uang, tapi perasaan tidak enak saya jauh lebih besar. Pertama, saya ga mau kalo itu akan membuat mereka segan minta tolong lagi sama saya, padahal saya akan siap membantu ko selama saya bisa. Kedua, sy ga mau kalo mereka berpikir saya melakukan ini untuk pamrih.</div><div>Ini yang kadang membuat saya segan melakukan hal yang tidak biasa saya lakukan (a.k.a mengubah karakter), mungkin perubahan yang mendadak memang akan membuat orang lain berpikir sebaliknya yaa..</div><div><br />
</div><div>Karena pilihan hidup sy memang ekstrem..Ya atau Tidak. Tetap sama atau berubah total. Hitam atau Putih.</div><div>ga bisa setangah-setengah. Seperti.... Iya,tapi...Atau berubah sedikit demi sedikit. ga maulah jadi abu-abu.</div><div>Jeleknya,kalo saya lagi ga mood mengerjakan sesuatu saya bener-bener ga akan ngerjain itu karena ga bisa ada istilah di cicil. cuma ada pilihan fokus kerjain langsung beres tanpa bergaining dan yang paling sulit adalah tanpa terganggu "hal tidak terduga". Istilahnya kaya download lagu kalo tiba-tiba disconnect ya ga bisa dilanjutin, mesti ulangi lagi...begitulah saya. entah sifat apa ini namanya.</div><div><br />
</div><div>jadi bener-bener gada judul ini teh, kemana-mana bahasannya...yaudah deh...sudah waktunya bekerja keras lagi...</div><div><br />
</div><div><br />
</div><div><br />
</div><div><br />
</div>Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-1942616871355489392011-11-20T10:56:00.000-06:002011-11-20T10:56:41.076-06:00memeng dua disini memeng satu, kangenorang-orang memanggil falih dengan sebutan "aih", termasuk dirinya sendiri.<div>tapi aku panggil Falih dengan sebutan "memeng dua".</div><div>memeng= kucing...kenapa dua? ya karena "memeng satu"-nya aku...hahaha</div><div>(emak2 gokil).</div><div>dan lucunya setiap aku panggil Falih dengan sebutan memeng, falih langsung spontan meniru gelagat kucing mengeong....hehehe...kocak.</div><div><br />
</div><div>Aku mungkin hanya ketemu Falih paling tidak satu minggu sekali, tp klo dipikir-pikir setiap hal yang aku ceritakan Falih mengingatnya dengan kuat.'</div><div>mulai dari cerita dongeng fiktif yang agak nyeleneh "cicak naek sepedah sama ibunya". sampai cerita review hal-hal yang kita lalui bersama.</div><div>dia sangat mengingat detailnya. dan itu memang sengaja aku lakukan. aku ingin falih tetap mengingat bahwa aku menyayanginya walopun sedikit waktuku bersamanya.</div><div><br />
</div><div>memeng dua...</div><div>memeng satu kangen.</div><div><br />
</div><div>perasaan bersalah sering kali timbul saat aku terpaksa melewati moment ku bersama falih.</div><div>tapi hari jum'at kemarin aku harus ikut serta sedikit membantu sahabatku yang akan melangsungkan pernikahan. tak apa. selama waktuku bersama falih dikorbankan untuk hal yang positif .</div><div>toh aku masih punya banyak kesempatan lain kangen-kangenan bersama falih.</div><div><br />
</div><div>falih, ibu besok kesana...kita naek sepeda ya...ibu bonceng deh...hehehe...</div><div>tp kalo udh gede falih ya yg bonceng ibu...hahaha (naek mobil tapi)</div><div>*sejak kapan naek mobil disebut boncengan???*</div><div><br />
</div><div><br />
</div><div><br />
</div>Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-35791474284211940602011-11-10T13:18:00.000-06:002011-11-10T13:18:11.226-06:00Aku bersyukur rahimku yang Allah pilih untuk melahirkanmuSekitar 2 bulan lagi Falih anakku akan genap berusia 3 tahun. Sudah besar dan makin pintar. Aku tahu betul alasan Tuhan "menitipkan" Falih kepadaku. Allah percaya aku mampu menjadi ibu yang baik & Allah selalu memberikan apa yang aku butuhkan, dan Falih adalah salah satu hal terbesar yang aku butuhkan.<br />
Sampai detik ini aku yakin betul, Allah adalah Dzat yang Mahaadil & Mahabijaksana. Aku tidak pernah kekurangan. Alhamdulillah, Allah selalu mengatur segala sesuatunya dengan pas. Hanya kadang kala sifat manusiaku yang seringkali tidak bersabar dan tidak bersyukur yang menimbulkan perasaan tidak puas.<br />
Padahal setelah aku merenung ternyata Tuhan telah menjadwalkan segala sesuatu dengan indahnya.<br />
<br />
Falih, anakku tercinta...yang semakin besar dan semakin hari semakin pintar.<br />
Engkau adalah harta dan nafas hidup untukku.<br />
Sayang...jangan pernah merasa khawatir atas sesuatu yang tidak sama.<br />
Allah memang sengaja menciptakan kita berbeda dalam berbagai hal.<br />
Sehingga tidak ada yang perlu dibandingkan dengan apa yang mungkin dianggap lebih sempurna.<br />
Sempurna itu tidak pernah benar-benar ada dan berwujud.<br />
Karena sempurna adalah bagaimana kita dapat lulus dari "paket" kehidupan yang Allah Tuliskan.<br />
Paket berupa takdir dikeluarga mana kita dilahirkan, bagaimana alur kehidupan yang kita lalui, rizki yang kita peroleh, dan segala sesuatu yang kita terima.<br />
Anakku...tidaklah rugi untuk kita selalu memilih menjadi orang baik.<br />
Baik itu adalah arah yang selalu dituntun oleh nuranimu, hal yang tidak akan pernah membuatmu cemas.<br />
Falih anak ibu yang tersayang...terima kasih atas segala tingkahmu yang membuat ibu tersenyum bahagia.Falih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3082425667755961947.post-8260161951722966952010-05-16T06:28:00.004-05:002010-10-02T07:17:03.625-05:00setengah gila sejak 192 jam yang laluaku sedikit terhibur ketika aku ingat keimanan kita berbeda<br />
isi kepala kita juga punya tujuan berbeda<br />
cara otak kita bekerja pun berbeda dalam bersikap dan merespon satu hal yang sama<br />
aku tersenyum mengingat perpisahan pagi itu<br />
kita memang tidak akan pernah bisa berjalan beriringan, saling berpegangan<br />
jadi aku tidak akan beranjak selangkahpun untuk mengejar kau yang tergesa pergi <br />
bersyukur,iman ku yang sedikit ini cukup kuat menahan ku berdiri disini <br />
walaupun aku menjadi setengah gila sejak 192 jam yang lalu<br />
5/6 hari otak ku seperti berulang-ulang terus memutar ingatanku tentang apa yang aku tahu tentang kamu<br />
1/6 hariku seperti menghilang, aku tidak ingat apa yang sedang atau pun telah aku kerjakan<br />
kau aduk-aduk aku setiap detik termasuk saat tidurku, kau pun masuk dalam mimpiku<br />
saat mataku tidur terlelap...pikiran ku seperti sedang memelototi perputaran hidupmu<br />
saat mataku terbelalak, jiwa ku seperti sedang melayang pergi ke suatu tempat yang aku pun tak tahu dimana<br />
<br />
biarkan aku gila, sampai aku lupa<br />
<br />
biarkan saja aku gila<br />
toh aku tahu bahwa aku pasti segera terbangun dari kegilaan ini<br />
<br />
biarkan saja dulu kegilaan ini bekerja<br />
memutus setiap ikatan-ikatan erat<br />
antara ingatan dan egoku yang mengikatmu kuatFalih's momhttp://www.blogger.com/profile/01047090169230828295noreply@blogger.com0