Terimakasih telah berkunjung kesini. Ini adalah blog seorang ibu dari anak laki-laki tampan bernama Mahesa Gilbert Pranafalih. Selamat membaca!!! mudah-mudahan ada hal yang dapat menginspirasi...
RSS

Jumat, 26 Juli 2013

Berilah aku Hidayah-Mu di Ramadhan ini

Tuhan tak pernah memberikan ujian yang tak sanggup kita lewati.
Beban lalu yang sempat membuatku buram, Diambil-Nya kembali karena aku sesungguhnya tak mampu.
Alunan hidupku memang melambat, tapi bercahaya kembali.
Tuhan...aku sadar Engkau menyayangi dan mengasihi kami.
Mohon ajarilah aku menjadi lebih tenang dan bijaksana.
Menjadi penyabar dan peduli sesama.
Tuhan...bantu aku menjaga hati ini agar selalu husnudzon.
Tuhan...lindungi putra hamba dari segala bahaya, dan keburukan.
Tuhan...berilah hamba pendamping yang dapat menjadi penuntun ke surga-Mu.

Minggu, 19 Mei 2013

muram

kabut itu datang lagi
menutupi cahaya yang sebenarnya baru saja masuk menerangi
ini sebenarnya asap yg berasal dari api yang disengaja
dengan sadar menyulut dedaunan kering tanpa makna
kemudian tiba-tiba padam menghilang
seketika kotor oleh sisa-sisa abu
bunga-bunga baru saja bermekaran menggoda lebah
kemudian menjadi kusam, layu tertunduk

Minggu, 17 Maret 2013

Falih tanggal 9 oktober 2012  berusia 3 tahun 9 bulan.
Dia semakin tumbuh tinggi, pintar, kuat, dan tampan.
Dan memiliki sifat yang sudah mulai terlihat yang mungkin menurun dari ku, yaitu keras.
Yaa...ada yang bilang buah jatuh tak jauh dr pohonnya.
Aku berdo'a semoga dia lebih banyak mewarisi sifat-sifat baikku saja...

Aku sering kali menyikapi Falih seperti aku menyikapi anak yang lebih dewasa dari usianya.
Dan aku rasa Falih memang lebih dewasa dari usianya di tambah Dia sehari-hari berada di lingkungan obrolan orang-orang dewasa.
Jadi tidak heran juga ya kalo Dia sedikit "kokolot begog".

Setiap orang tua selalu menginginkan anaknya lebih baik dari dirinya begitupun aku.
Dan tak jarang juga aku begitu takut Dia terluka baik hati maupun fisiknya.
Aku sering tak sadar ketika aku terlalu keras karena ketakutanku.
Seperti kemarin saat Falih berlari-lari di Griya sunda, menuruni tangga dan ekskalator tanpa mau di pegangi...aku takut, aku parno...beberapa kecelakaan pernah menimpa anak-anak yang jatuh dan terjepit di ekskalator. Tak sadar aku mengekspresikan ketakutanku dengan marah. Aku takut terjadi apa-apa dengan Falih. Setiap kali aku marah, saat itu pula aku menyesal. Tapi aku juga tak mampu menyembunyikan rasa ketakutanku. Aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan Falih. Karena Falih adalah hartaku yang paling berharga. Dia separuh dari hidupku.

Aku Takut...

Aku ingin merasakan perasaan ini lagi...
Aku ingin merasakan dilindungi...
Tapi aku takut sebelum merasakannya...
takut kemudian merasa tergantung,
takut kemudian merasa kehilangan,
takut kemudian merasa kecewa,
Aku TAKUT...
sejak kecil aku memang seperti ini,
selalu ketakutan setelah merasahan kebersamaan,
selalu merasakan kesepian tiba-tiba setelah diperhatikan..
Hingga usiaku sekarang 25 tahun dan telah memilikin Falih skarang...
aku tetap merasakan ketakutan itu...

Aku butuh dicintai dan mencintai, tapi aku takut....
Falih...ibu minta maaf, ibu banyak salah sama Falih...