Terimakasih telah berkunjung kesini. Ini adalah blog seorang ibu dari anak laki-laki tampan bernama Mahesa Gilbert Pranafalih. Selamat membaca!!! mudah-mudahan ada hal yang dapat menginspirasi...
RSS

Selasa, 22 November 2011

Apapunlah namanya juga curhat, ga harus pake judul

(ini saya lg curhat yaa...lg nasehatin diri sendiri,bukan menggurui orang lain)

Hidup kalo terus menghitung antara untung dan rugi, apa akan ada orang yang ikhlas dalam setiap tindakannya? karena mau ngapa-ngapain pake timbangan...berat ke untung
 ato berat ke rugi?
Yaa...manusia memang bukan malaikat, tp setidaknya (aku) belajar untuk tidak terlalu mempermasalahkan hal yang tidak prinsip untuk membebani pikiran. hidup berjalan ringan saja, syaratnya ikhlas...tidak memiliki keterpaksaan. Tidak mudah memang, tapi ini bagian dari pembiasaan. Bukan hanya taraf ekonomi saja kan yang mesti ditingkatkan, tapi kualitas hidup kita juga. 
Ikhlas juga akan lbih indah sih ketika kita juga belajar ikhlas untuk lebih care sama sekeliling menekan keegoisan.
Jangan otak kritikus kita saja yang bekerja untuk menggagalkan niat kita berbuat baik sama orang yang (mungkin) tanpa disadari pernah menyinggung perasaan kita. Akan sulit memang menjadi terlalu perasa. Dunia seakan selalu menyinggung kita padahal mindset kita yg seharusnya di setting ulang. Hellloooo....nyantai aja kali.
Btw kenapa ya bodylanguage saya kadang suka memicu orang merespon sebaliknya tentang apa yang sedang saya pikirkan saat itu, saya menyadarinya tapi saya ga tau harus gimana.
Saya seringkali bisa menerka apa yang akan orang lain lakukan, tapi saya sedikitpun tidak bisa mengelak dari respon yang tidak saya inginkan yang sebenarnya beberapa waktu sebelumnya sudah saya perkirakan. 
Aneh ya...
Contohnya tadi pagi:
saya bela-belain nyubuh kerumah om buat ngasihin tugas sepupu yang saya buatin dan dengan tidak biasa saya agak berlama-lama disana...maksud saya hanya mencoba lebih luwes,mengakrabkan diri...karena mungkin sebelumnya saya dianggap kaku dan apatis.Dengan senang hati ko saya melakukannya tanpa sedikitpun punya niat pamrih. Kemudiaan entah bagai mana tiba-tiba terlintas dalam benak saya, jangan-jangan dengan saya berlama-lama disini nanti disalah artikan sebagai nunggu imbalan. Saya jadi canggung mau pulang. takut kejadiannya seperti yang saya duga. Hmmm...benar saja, saya dikasih salam tempel pas saya pulang. Sifat manusia memang tidak ada yang tidak senang kalo di kasih uang, tapi perasaan tidak enak saya jauh lebih besar. Pertama, saya ga mau kalo itu akan membuat mereka  segan minta tolong lagi sama saya, padahal saya akan siap membantu ko selama saya bisa. Kedua, sy ga mau kalo mereka berpikir saya melakukan ini untuk pamrih.
Ini yang kadang membuat saya segan melakukan hal yang tidak biasa saya lakukan (a.k.a mengubah karakter), mungkin perubahan yang mendadak memang akan membuat orang lain berpikir sebaliknya yaa..

Karena pilihan hidup sy memang ekstrem..Ya atau Tidak. Tetap sama atau berubah total. Hitam atau Putih.
ga bisa setangah-setengah. Seperti.... Iya,tapi...Atau berubah sedikit demi sedikit. ga maulah jadi abu-abu.
Jeleknya,kalo saya lagi ga mood mengerjakan sesuatu saya bener-bener ga akan ngerjain itu karena ga bisa ada istilah di cicil. cuma ada pilihan fokus kerjain langsung beres tanpa bergaining dan yang paling sulit adalah tanpa terganggu "hal tidak terduga". Istilahnya kaya download lagu kalo tiba-tiba disconnect ya ga bisa dilanjutin, mesti ulangi lagi...begitulah saya. entah sifat apa ini namanya.

jadi bener-bener gada judul ini teh, kemana-mana bahasannya...yaudah deh...sudah waktunya bekerja keras lagi...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar