Terimakasih telah berkunjung kesini. Ini adalah blog seorang ibu dari anak laki-laki tampan bernama Mahesa Gilbert Pranafalih. Selamat membaca!!! mudah-mudahan ada hal yang dapat menginspirasi...
RSS

Minggu, 16 Mei 2010

setengah gila sejak 192 jam yang lalu

aku sedikit terhibur ketika aku ingat keimanan kita berbeda
isi kepala kita juga punya tujuan berbeda
cara otak kita bekerja pun berbeda dalam bersikap dan merespon satu hal yang sama
aku tersenyum mengingat perpisahan pagi itu
kita memang tidak akan pernah bisa berjalan beriringan, saling berpegangan
jadi aku tidak akan beranjak selangkahpun untuk mengejar kau yang tergesa pergi
bersyukur,iman ku yang sedikit ini cukup kuat menahan ku berdiri disini 
walaupun aku menjadi setengah gila sejak 192 jam yang lalu
5/6 hari otak ku seperti berulang-ulang terus memutar ingatanku tentang apa yang aku tahu tentang kamu
1/6 hariku seperti menghilang, aku tidak ingat apa yang sedang atau pun telah aku kerjakan
kau aduk-aduk aku setiap detik termasuk saat tidurku, kau pun masuk dalam mimpiku
saat mataku tidur terlelap...pikiran ku seperti sedang memelototi perputaran hidupmu
saat mataku terbelalak, jiwa ku seperti sedang melayang pergi ke suatu tempat yang aku pun tak tahu dimana

biarkan aku gila, sampai aku lupa

biarkan saja aku gila
toh aku tahu bahwa aku pasti segera terbangun dari kegilaan ini

biarkan saja dulu kegilaan ini bekerja
memutus setiap ikatan-ikatan erat
antara ingatan dan egoku yang mengikatmu kuat

Kamis, 13 Mei 2010

Anakku sayang

Anakku sayang…kita memang mesti hidup dengan cinta, tapi bukan berarti sudah cukup hanya dengan cinta saja. Tidak juga cukup hanya sebatas bisa bernafas dan mengedipkan kelopak mata. Kita mesti bisa menikmati setiap detik hidup yang kita lalui. Yaa…hanya agar kita tidak hidup sia-sia. Bunda pikir, cara menikmati hidup itu bisa kita mulai dengan memaknai hidup secara sederhana. Sebuah contoh, makna hidup yang sederhana untuk bunda adalah kita hidup untuk dapat selalu berubah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Menjadi lebih baik dari segi apapun.
Falih sayang…Cinta sering kali sangat egois...hanya ingin memiliki, menerima dan tidak berfikir kedepan. Seolah cinta menjadi sebuah harga toleransi untuk berbagai kekurangan. Padahal…yang mesti selalu kita ingat, hidup itu cuma datang satu kali dan kita mesti realistis. Jangan terlalu berpikir muluk untuk hal yang benar-benar belum terlihat sama sekali. Lebih baik menjalani sebuah pilihan yang telah diberikan di depan mata. Jangan pernah pertaruhkan kebahagiaanmu sayang, apalagi hanya sebatas untuk sebuah kesenangan sesaat. Bunda mengatakan semua ini hanya agar Falih dapat mengambil sebuah pelajaran dari perjalanan hidup bunda. Bunda Cuma ingin Falih selalu bahagia, nak. Bunda hanya bercerita, bunda tidak memaksa Falih untuk berpikir dengan cara bunda. Sekali lagi, bunda hanya menceritakan bagaimana cara pandang bunda.
Bunda sayang sekali sama Falih….

Kamis, 06 Mei 2010

Guru Spiritual mencapai kesempurnaan

Syukur Alhamduliallah....untuk nikmat mu yg selalu mengalir kepadaku ya Allah....
Terima kasih ya Allah telah kau kirim kan seorang malaikat kecil sekaligus guru untuk hidupku...
Falih sayang...terima kasih selalu menjadi "guru spiritual" untuk bunda....
mengajarkan bunda lebih bijaksana...
mengajarkan bunda lebih sabar...
mengajarkan bunda berfikir kedepan...
mengajarkan bunda selalu bersyukur...
dan yang paling hebat...Falih selalu mengajarkan bunda untuk selalu berpikir positif dalam melihat suatu hal.
Karena diantara semua hal, berpikir positif adalah hal yang paling sulit buat bunda. Sedangkan ketika kita tidak bisa berpikir positif apa mungkin kita punya harapan? karena harapan adalah hal positif yang kita ingin capai di setiap langkah kita kedepan.

Bunda minta maaf dan menyesal beberapa waktu lalu terlalu putus asa dan ketakutan atas kondisi yang sedang kita lalui...tapi beberapa hari ini bunda banyak merenung tentang Falih.
Hanya dengan mengingat Falih, itu sudah membantu bunda untuk dapat melihat kondisi ini dari segi positifnya.
Terima kasih sayang untuk selalu ceria, untuk setiap tawa yang engkau perlihatkan pada bunda di pertemuan kita yang singkat di akhir minggu lalu. Dari sana bunda belajar semua ini.
Sayang...bunda selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik untukmu sekecil apapun perubahan itu.
Tapi bunda minta maaf belum menjadi orang tua yang sempurna saat ini.
Selalu menjadi malaikat kecil bunda ya...penawar ketika rasa sedih datang sebagai racun dalam hari-hari bunda.


Mmmm.....
Bunda pikir...kaulah kesempurnaan itu sayang...